Tiba-tiba aku sampai di pelataran kota Bandung di mana semua orang cukup gampang menghakimiku. Padalarang awalnya tidak ada dalam pikiranku, bahkan tidak ada dalam kosakata keseharianku. Yang aku tahu, Bandung memiliki wilayah yang cukup besar di sebelah Barat yang berbatasan dengan Cianjur kemudian Bogor lalu ke sananya Jakarta.
Lalu kini aku cukup mengenali salah satu desa di bagian Bandung Barat, yaitu desa Padalarang. Mulai dari pengurusnya hingga SDM yang berada di desa Padalarang. Dan lalu aku mempertanyakan kenapa Padalarang awalnya tidak ada dalam pikiranku? apakah Padalarang itu ada ketika aku mengetahuinya? atau memang Padalarang itu sudah ada sebelum aku?
![]() |
Gambar: https://ethicsunwrapped.utexas.edu/ |
Cukup pusing mikirin kayak gitu, eh kemudian menemukan teori bahwasanya dunia ini terbagi pada dua realitas: pertama, realitas objektif. Realitas ini sesuatu yang terinderai oleh manusia seperti tanah, pohon, air dan hal-hal yang menjadi dasar dunia ini. Kemudian yang kedua, realitas subjektif atau realitas imajinatif. Realitas imajinatif ini ialah realitas yang dibuat oleh manusia, bahkan ada setelah manusia. Artinya, sesuatu yang dapat dikatakan, sangat baru dalam kehidupan ini.
Kita bisa ambil contoh dalam kehidupan kita sehari-hari seperti desa Padalarang misalnya. Pertanyaannya apakah Padalarang sudah ada sebelum kita? atau Padalarang hanya sebutan untuk sebuah daerah di sebelah Bandung Barat? untuk membuktikannya kita dapat menanyakan apakah Padalarang dapat terinderai oleh kita? atau Padalarang hanya sebuah ingatan kolektif di masyarakat setempat?
Setelah dipikir-pikir ternyata Padalarang itu hanyalah sebuah ingatan kolektif masyarakat setempat, yang di mana kita tidak dapat menciumnya, kita tidak dapat melihatnya, bahkan tidak dapat menyentuh Padalarang itu sendiri. Padalarang ini tidak mempunyai bentuk.
Lalu, jika sudah mengetahui bahwa Padalarang itu hanyalah sebuah imajinasi atau memori kolektif, kita harus bagaimana? kayaknya kalau ditulis di sini sekarang terlalu panjang makanya aku bakal ngadain part 2 dari tulisan ini selamat ngahuleng!
Bacaan:
Harari, Yuval. A Brieft History of Humankind. London: 2014
Penulis: Ridwan Malik
0 Comments