Heywow, meski Hari Perempuan Internasional udah lewat beberapa hari yang lalu, tapi gak ada kata telat untuk berefleksi tentang perempuan dan segala masalah yang mengitarinya.
Sampe hari ini faktanya pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan masih terjadi di mana-mana di Indonesia, di ruang privat maupun publik. Hal ini gak bisa dilepaskan dari cara pandang mayoritas masyarakat kita yang menganggap perempuan hanya relevan di DAPUR, SUMUR, dan KASUR.
Tiga hal tersebut dianggap sebagai kodrat perempuan. Sehingga perempuan dianggap gak layak beroleh pendidikan yang tinggi, dan harus menyegerakan kodrat/jalan nasib mereka selagi ada kesempatan.
Jalan nasib macam itulah yang dikehendaki mayoritas masyarakat kita, jika ada yang tidak menapaki jalan nasib yang sudah ditentukan itu, maka ia dianggap menyimpang.
Film Yuni bercerita tentang perempuan bernama Yuni yang bergulat dengan kenyataan masyarakat macam itu. Ia bertarung untuk kedaulatan atas tubuh dan pikirannya di tengah-tengah masyarakat yg tidak menghendaki dirinya begitu. Sahabat-sahabatnya tumpas, tapi ia terus maju menjadi dirinya sendiri. Kemon!
0 Comments