Jika dipikir, Padalarang itu hanya sebuah definisi untuk wilayah tersebut. Sebuah wilayah yang nyatanya tak bisa hanya dideskripsikan dalam satu kata saja.
Aku bisa saja memberi sebuah nama selain Padalarang (yang disepakati oleh orang-orang), akan tetapi hal tersebut tak bisa aku lakukan. Definisi itu mesti diafirmasi oleh yang lain.
Lalu, apa makna Padalarang bagi orang sekitar dan orang di luar wilayah tersebut? Bagi temanku yang berada di sana, Padalarang itu wilayah yang mencakup rumah, taman bermain dan tempat mencari sesuap nasi.
Berbeda dengan aku yang di luar Padalarang, bagiku Padalarang itu tempat orang-orang kreatif dan pekerja keras.
Artinya Padalarang itu tak nyata, hanya jika orang-orang tersebut tidak ada, maka Padalarang itu tidak ada juga. Tanpa Makna.
Tak heran, ketika banyak yang "tidak sesuai" dengan definisi Padalarang bagi mereka, biasanya mereka mempertanyakan hal tersebut. Hanya mempertanyakan saja tanpa menghakimi.
Padalarang ini terbuka bagi siapa saja. Uniknya, Padalarang yang tanpa makna itu ternyata dipercayai bermakna bagi banyak orang. Kepercayaan yang hanya berada di angan orang-orang tetapi dipegang teguh tanpa tahu apa itu sebenarnya.
Pada akhirnya, pendefinisian Padalarang berbeda-beda. Kepercayaan mereka terhadap Padalarang pun berbeda-beda. Perbedaan mereka itu berlabuh pada sebuah kepercayaan. Kita semua sepakat dan percaya bahwa Padalarang itu mesti ada dan diakui serta dipertahankan keberadaannya.
Penulis: Ridwan Malik
0 Comments