May Day 2023

Heywow, selamat hari buruh! Kenapa coba hari buruh terus-terusan diperingati hingga sekarang? Karena, liat aja atau pasti kalian yang sekarang udah terjebak di dunia kerja industrial sedang merasakan pahitnya kondisi kerja industrial. Dari mulai kerja magang yang dibayarnya asal asalan, kemudian kerja kontrak yang minus zaminan sosial, udah mah minus, kerjanya cuma bentar lagi, kebanyakan cuma enam bulan dikontraknya. Lalu ada lagi outsourcing, udah mah gaji dari perusahaan induk tempat kamu kerja pas-pasan eh malah dipotong lagi sama perusahaan outsourcing. Kerja jadi karyawan outsourcing itu ibaratnya udah jatuh tertimpa tangga pula.

Dan masih banyak lagi ketertindasan buruh itu, masalahnya ketertindasan itu gak alamiah, tapi emang dikondisikan seperti itu, baca aja coba regulasinya yang baru disahkan itu (Undang-undang Cipta Kerja). Sebelum UUCK disahkan aja kondisi buruh udah setertindas itu apalagi entar pas UUCK ditegakkan. Semua itu biar apa coba? Biar tersedia tenaga kerja melimpah, serta bisa dibayar murah.

Kondisi buruh gak baik-baik aja bukan? Makanya lahir May Day/Hari Buruh 1 Mei untuk memperingati sukses besar pemogokan global (di Amerika dan Eropa) pada tahun 1890 menuntut 8 jam kerja. Etapi jangan salah, kemenangan besar kelas buruh melawan kelas borjuis itu didahului dengan kemenangan-kemenangan kecil buruh Amrik menuntut 10 jam kerja, terkenal dgn slogan "10 hour work and 2 hour meals". Pemogokan di Amrik itu terjadi dari tahun 1830-1860, keberanian buruh Amrik menular ke Eropa dan terjadilah pemogokan global di Amrik dan Eropa menuntut 8 jam kerja, pada tahun 1890.

Hmm, jadi buruh itu berat kawan, mesti berjuang dan melawan ketertindasan, melibatkan keberanian pula. INGAT ITU!

#PerpusdesPadalarang #MayDay2023


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments