Rupa peta pulau Jawa berubah lagi pada tahun 1922, sebab survey topografi dilakukan kembali pada tahun 1919-1920, kali ini oleh Divisi ke-9 Kementrian Urusan Perang, Pemerintah Kolonial Belanda. Sedangkan peta yang dirilis pada tahun 1904 dibuat oleh Biro Topografi Pemerintah Kolonial Belanda. Pada tahun 1907 Dinas Topografi dipisahkan dari staf umum militer dan menjadi divisi ke-9 kementrian urusan perang (Baca tulisan sebelumnya: Sebelum Gunung Hawu Lahir di Peta).
Lantas apa itu survey topografi? Menurut geochemsurvey.com, survey topografi/pemetaan adalah suatu teknik pengukuran untuk menentukan sebuah posisi atau tanda yang terjadi secara alami atau buatan manusia di atas permukaan tanah.
Survey Topografi dilakukan dengan berbagai tujuan diantaranya untuk mencapai perencanaan konstruksi, perizinan, mengetahui luas area dan kebutuhan lainnya. Dalam konteks survey topografi yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda, survey topografi bertujuan untuk mempertahankan wilayah jajahan oleh militer pemerintah kolonial.
Selain itu pengukuran topografi juga sering dipakai untuk mendapatkan kontur medan (terrain). Pada pengukuran tersebut akan dilakukan sebuah perekaman data menggunakan instrumen yang diperlukan untuk menggambar peta topografi.
Gambar topografi memuat gabungan data, seperti pepohonan, benda-benda di atas permukaan, atau objek lainnya yang akan membuat suatu peta topografi. Dalam melakukan hal tersebut, umumnya sebuah jasa survey topografi akan menggunakan beberapa metode yang umum digunakan untuk pemetaan tersebut seperti metode pemetaan terrestrial (darat). Metode lainnya yaitu fotogrametri udara.
Pada peta tahun 1922 inilah Pr. Beras berubah nama menjadi Gunung Hawu. Oleh karena itu gunung Hawu bisa dikatakan lahir pada tahun 1922 di peta.
Lalu saya usul ke Eja, "Gimana kalo kita ngadain Milangkala Gunung Hawu, Ja?". Tapi menurut Eja, jika ingin menyelenggarakan Milangkala Gunung Hawu, kita harus tahu tanggal dan bulan berapa tepatnya Pr. Beras berubah nama menjadi gunung Hawu. Lebih dari pada itu, sesungguhnya siapa orang tua gunung Hawu, yang telah ngabubur bodas bubur beureum merubah namanya?
Gambar 1. Peta ini diambil dari website Koleksi Digital Universitas Leiden. |
Gambar 2. Peta yang diperkecil dari gambar 1. Di peta ini gunung Hawu sudah lahir. Lih. peta di postingan sebelumnya (Sebelum Gunung Hawu Lahir di Peta), saat gunung Hawu masih bernama Pr. Beras |
0 Comments